Allah

Selasa, 29 November 2016

Awas ! 7 Rombongan Setan Di Saat Sakaratul Maut

 
Setan akan selalu terus-menerus memperdaya anak adam (manusia), mulai dari kita lahir sampai ajal menjemput kita (akhir hayat). Gangguan yang paling dahsyat dari setan itu yakni pada saat “Sakaratul Maut”. Baginda Rasulullah SAW telah mengajarkan do’a, yang artinya berikut:
{“ Ya Allah.. aku berlindung kepada-Mu dari tipu-daya setan di saat “sakaratul maut”. “}

Saudaraku, pada saat menghadapi sakaratul maut, setan-setan yang mengganggu itu terbagi menjadi 7 rombongan, sebagaimana berikut ini :

Rombongan Setan 1

Setan biasanya datang dengan berbagai wujud/ rupa aneh, misalnya seperti ; Permata, Emas, Perak dan lain-lainnya atau bisa juga menyerupai sebagai “makanan-minuman” yang sangat lezat. Sebab orang yang menghadapi sakaratul maut tersebut  semasa hidupnya sangat rakus dan tamak kepada barang-barang tersebut, maka pada saat itu disentuh dan diraba-raba barang setan tersebut tepat pada saat nyawanya putus. Dan sesungguhnya Inilah yang disebut dengan “mati lalai” dan lupa terhadap Allah SWT. Ini juga disebut munafik dan jenis mati fasik, maka insyaallah di nerakalah tempatnya. Naudzubillah…!

Rombongan Setan 2

Setan biasanya datang yakni dengan menyerupai binatang-binatang yang ia takuti, seperti misal ; Singa, Buaya, Ular besar, dan lain-lain. Yang mana ketika ia memandangnya maka ia menjerit-jerit dan melompat-lompat sekuat hati dan maka seketika itulah juga putus nyawanya. Dan mati-nya orang tersebut yakni sebagai mati lalai dan ia mati dalam keadaan lupa kepada Allah SWT. Ini juga disebut munafik dan jenis mati fasik, maka insyaallah ke nerakalah tempatnya. Naudzubillah…!

Rombongan Setan 3

Pada saat sakaratul maut tiba, Setan datang untuk memperdaya orang tersebut dan kemudian setan biasanya berwujud/ menyerupai binatang kesayangannya, dan maka ketika itu tangannya pun meraba-rabanya, dan pada saat itu pula dia mati. Maka sesungguhnya mati-nya orang tersebut yakni sebagai mati dalam keadaan lalai dan juga ia mati dalam keadaan lupa kepada Allah SWT. Hal ini bisa juga disebut munafik dan jenis mati fasik, maka insyaallah ke nerakalah tempatnya. Naudzubillah…!

Rombongan Setan 4

Pada saat sakaratul maut, Setan pun datang menyerupai dirinya sebagai rupa/ wujud yang paling dibencinya (yakni musuh besarnya), maka dia pun kemudian menggerakkan dirinya untuk melakukan sesuatu terhadap musuh besar yang dibenci-nya itu. Seketika itu pula maut datang. Maka sungguh dia mati dalam keadaan lupa dan kepada Allah SWT, serta bisa dibilang matinya itu sebagai Orang yang Fasik dan Munafik. Insyaallah di Nerakalah tempatnya berada. Naudzubillah…!

Rombongan Setan 5

Pada saat sakaratul maut tiba, Setan pun datang dengan menyerupai anggota keluarganya, seperti missal ; ayah, ibunya sambil setan tersebut membawa makanan + minuman sebagaimana yang sangat diharapkannya. Maka kemudian dia pun menghulurkan tangannya untuk memakan + meminum yang dibawa oleh si ayah dan si ibu (rupa setan tersebut), Seraya seta pun berkata dengan penuh kasih-sayang :
“Wahai anak-ku hanya inilah makanan yang kami bawa dan berikan untuk-mu serta berjanjilah padaku, bahwa engkau akan menuruti kami (ibu dan ayah) untuk menyembah Tuhan yang telah kami sembah (Tuhan selain Allah), agar kita tidak lagi bercerai-berai (kompak), dan marilah kita bersama-sama menuju untuk memasuki surga.”

Rombongan Setan 6

Pada saat sakaratul maut tiba, ketika itu Setan datang dengan menyerupai Ulama’ sambil membawa banyak kitab kepada orang tersebut (yang akan mati) dan setan pun berkata (Seperti dialog dibawah ini) :
Setan (Menyerupai Ulama’) :  ” Wahai muridku, sudah lama kita menunggu kedatanganmu ini, ternyata engkau sekarang sedang sakit. Oleh karena itu kami akan membawakan-mu tabib dan obat yang ampuh untukmu.”
Kemudian diminumkannya obat tersebut, maka seketika hilanglah rasa sakit itu, Akan tetapi kemudian Rasa sakit itu datang lagi. Kemudian Setan (Menyerupai Ulama’) itu datang lagi seraya berkata : ” Wahai muridku, Kali ini kita datang hanya untuk memberi nasihat agar engkau mati dalam keadaan yang baik, Dan tahukah engkau bagaimana hakikat Allah itu? ”
Orang (yang mau mati) itu menjawab : “Sungguh aku tidak tahu”
Setan (Menyerupai Ulama’) : “Wahai muridku, ketahuilah, bahwa aku ini ulama tertinggi ilmunya dan aku sangat hebat, aku baru saja kembali dari alam “ghaib” dan aku telah mendapatkan surga tersebut bahkan di tingkatan yang paling tinggi. Maka dari itu Ayo cobalah engkau lihat surga yang sudah disediakan untukmu. Jika ingin mengetahui “Dzat“ Allah SWT hendaklah engkau patuh terhadap kami.”
Maka orang itu memandang, mentolah-toleh ke kanan dan ke kiri, dilihatnya saudara-saudaranya yang berada dalam kesenangan surga (surga tersebut palsu yang sengaja dibentangkan oleh setan tersebut hanya untuk menggoda dan menyesatkan orang yang mengalami sakaratul maut).
Orang (yang mau mati) itu bertanya: “Bagaimanakah Dzat Allah, Wahai Ulama’?”
Setan pun sangat gembira sekali terhadap tipu dayanya yang mengena pada orang yang sakit tersebut, seraya berkata : “Tunggulah muridku, sebentar lagi tirai dan dinding itu akan dibukakan khusus untukmu.”
Pada saat dibuka selapis demi selapis tirai itupun terlihat dengan ragam warna, maka orang yang mengalami sakaratul maut itu melihat satu benda yang sangat besar sekali, seolah-olah benda itu lebih besar dari bumi dan langit. Seraya Berkata setan : ” Wahai muridku, Itu dia Dzat Allah yang seharusnya patut kita sembah.”
Orang (yang mau mati) itu bertanya : “Wahai guruku, bukankah ini memang benda yang sangat besar sekali, tetapi benda ini kok mempunya 6 sisi, ada kiri dan kanannya, atas dan bawah, depan dan belakang. Sedangkan yang saya ketahui Dzat Allah itu tidak menyerupai makhluk/ benda apapun. Tetapi kenapa sekarang ini berbeda keadaannya dari yang ku ketahui sebelumnya. Sekarang yang patut aku sembah itu ialah benda besar ini.”
Dan di tengah keraguan-keraguannya itu, Malaikat maut pun mencabut nyawanya, Dan sungguh ia mati dalam keadaan kafir dan insyaallah akan di nerakalah tempatnya tidak itu saja bahkan segala amalan baiknya akan terhapus semasa hidupnya. Naudzubillah…!

Rombongan Setan 7

Pada saat sakaratul maut tiba, Rombongan setan ini datang yang terdiri dari 72 barisan. (Mengapa ada 72 barisan? Sebab, dia menepati hadits sebagaimana yang sudah disebutkan Rasulullah bahwa umat Muhammad akan terbagi menjadi 73 barisan/ golongan). Satu barisan yang benar yaitu hanyalah Ahli Sunnah wal Jamaah, Dan 72 lainnya akan masuk ke neraka karena sesat. Ketahuilah bahwa setan tersebut akan mengacaukan serta akan mengganggu anak Adam dengan 72 macam pada saat sakaratul maut tiba tersebut. Wallahua’lam !

Oleh karena itulah, maka hendaknya kita selalu mengajarkan pada diri kita serta kepada orang yang mengalami sakaratul maut/ orang yang hampir mati tersebut dengan bacaan talqin yakni : “Laa Ilaaha IllAllah” Untuk menyelamatkannya dari segala bentuk gangguan setan dan iblis yang telah bersungguh-sungguh untuk menyesatkan (menggoda) bagi orang yang dalam sakaratul maut tersebut.
Rasulullah SAW bersabda :
“Ajarkanlah oleh engkau kepada orang yang hampir mati (dalam keadaan sakaratul maut) : Laa Ilaaha IllAllah.”

Semoga dengan tulisan singkat ini kita semua bisa mengambil pelajaran/ mengambil hikmah dalam memperbaiki diri untuk selalu berdzikir dan menyebut kalimatLaa Ilaaha IllAllah.
Aamiin!

Minggu, 12 Juni 2016

Waktu Shalat Dhuha

 
Sebelum melaksanakan sholat dhuha, ada baiknya kita mengetahui waktu-waktu yang diharamkan melaksanakan sholat secara umum. Karena walaupun sholat dhuha hukumnya sunnah, tetapi bila dilaksanakan pada waktu yang haram bukanlah pahala yang kita dapat, malah jadi dosa.
Berikut waktu-waktu yang diharamkan untuk melaksanakan sholat berdasarkan hadits-hadits Rasulullah SAW:
Dari Ibnu Abbas berkata: “Datanglah orang-orang yang diridhai dan ia ridha kepada mereka yaitu Umar, ia berkata bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang sholat sesudah Subuh hingga matahari bersinar, dan sesudah Asar hingga matahari
terbenam.” [HR. Bukhari]

Dari Ibnu Umar berkata: “Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Apabila sinar matahari terbit maka akhirkanlah (jangan melakukan) sholat hingga matahari tinggi. Dan apabila sinar matahari terbenam, maka akhirkanlah (jangan melakukan) sholat
hingga matahari terbenam”. [HR. Bukhari]

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang dua sholat. Beliau melarang sholat sesudah sholat Subuh sampai matahari terbit dan sesudah sholat Asar sampai matahari terbenam. [HR. Bukhari]

Dari Muawiyah ia berkata (kepada suatu kaum): “Sesungguhnya kamu melakukan sholat (dengan salah). Kami telah menemani Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kami tidak pernah melihat beliau melakukan sholat itu karena beliau telah melarangnya,
yaitu dua rakaat sesudah sholat Asar”. [HR. Bukhari]

Dari Uqbah bin Amir: “Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang sholat pada tiga saat: (1) ketika terbit matahari sampai tinggi, (2) ketika hampir Zuhur sampai tergelincir matahari, (3) ketika matahari hampir terbenam.” [HR. Bukhari]

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang sholat pada waktu tengah hari tepat (matahari di atas kepala), sampai tergelincir matahari kecuali pada hari Jumat. [HR. Abu Dawud] Menurut jumhur ulama, sholat ini adalah sunat Tahiyatul Masjid, selain sholat ini tetap dilarang melakukan sholat apapun.

Telah bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: “Matahari terbit dengan diikuti setan. Pada waktu mulai terbit, matahari berada dekat dengan setan, dan ketika telah mulai meninggi berpisah darinya. Pada waktu matahari berada tepat di tengahtengah
langit, ia kembali dekat dengan setan, dan ketika telah zawal (condong ke arah barat) ia berpisah darinya. Pada waktu hampir terbenam, ia dekat dengan setan, dan setelah terbenam ia berpisah lagi darinya.” [HR. Nasa’i]

Waktu-waktu itu adalah waktu yang haram untuk shalat. Artinya apabila kita melakukan shalat sunat pada waktu haram, maka bukan pahala yang kita dapatkan, melainkan dosa.

Waktu-waktu haram yang mengapit shalat Dhuha:
1. Waktu haram #1 = sesudah Shalat Subuh hingga matahari bersinar, atau kurang lebih sejak jam 06:00 AM hingga 07:45 AM
2. Waktu haram #2 = ketika hampir masuk waktu Zuhur hingga tergelincir matahari, atau kurang lebih jam 11:30 AM hingga 12:00 PM

Dari Zaid bin Arqam, bahwa ia melihat orang-orang mengerjakan shalat Dhuha [pada waktu yang belum begitu siang], maka ia berkata: “Ingatlah, sesungguhnya mereka telah mengetahui bahwa shalat Dhuha pada selain saat-saat seperti itu adalah lebih utama, karena sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Shalatnya orang-orang yang kembali kepada ALLAH adalah pada waktu anak-anak onta sudah bangun dari pembaringannya karena tersengat panasnya matahari”. [HR. Muslim]

Anak-anak onta sudah bangun karena panas matahari itu diqiyaskan dengan pagi hari jam 08:00 AM, adapun sebelum jam itu dianggap belum ada matahari yang sinarnya dapat membangunkan anak onta.

Minggu, 15 Mei 2016

Kenapa Setelah Menikah Istri Terlihat Kalah Cantik Dibanding Wanita Lain?



Seorang suami mengadukan apa yang ia rasakan kepada seorang Syekh.

Dia berkata: "Ketika aku mengagumi calon istriku seolah-olah dalam pandanganku Allah tidak menciptakan perempuan yang lebih cantik darinya di dunia ini. Ketika aku sudah meminangnya, aku melihat banyak perempuan seperti dia. Ketika aku sudah menikahinya aku lihat banyak perempuan yang jauh lebih cantik dari dirinya. Ketika sudah berlalu beberapa tahun pernikahan kami, aku melihat seluruh perempuan lebih manis dari pada istriku."


Syekh berkata: "Apakah kamu mau aku beritahu yang lebih dahsyat dari pada itu dan lebih pahit?" Laki-laki penanya: "Iya, mau."


Syekh: "Sekalipun kamu mengawini seluruh perempuan yang ada di dunia ini pasti anjing yang berkeliaran di jalanan itu lebih cantik dalam pandanganmu dari pada mereka semua." Laki-laki penanya itu tersenyum masam, lalu ia berujar: "Kenapa tuan Syekh berkata demikian?" Syekh: "Karena masalahnya terletak bukan pada istrimu. Tapi masalahnya adalah bila manusia diberi hati yang tamak, pandangan yang menyeleweng, dan kosong dari rasa malu kepada Allah, tidak akan ada yang bisa memenuhi pandangan matanya kecuali tanah kuburan.


Rasulullah bersabda:
لَوْ أَنَّ لِابْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ ثَانِيًا، وَلَنْ يَمْلأَ فَاهُ إِلا التُّرَابُ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ
"Andaikan anak Adam itu memiliki lembah penuh berisi emas pasti ia akan menginkan lembah kedua, dan tidak akan ada yang bisa memenuhi mulutnya kecuali tanah. Dan Allah akan menerima taubat siapa yang mau bertaubat".


Jadi, masalah yang kamu hadapi sebenarnya adalah kamu tidak menundukkan pandanganmu dari apa yang diharamkan Allah.
Sekarang, apakah kamu menginginkan sesuatu yang akan mengembalikan kecantikan istrimu seperti pertama kali kamu mengenalnya? Ketika ia menjadi wanita tercantik di dunia ini?"
Laki-laki penanya: "Iya, mau sekali."


Syekh: "TUNDUKAN PANDANGAN MU"