Allah

Kamis, 28 Januari 2016

AKTIFKAN RADAR (Sebaik-baiknya Radar adalah MEMANTASKAN DIRI...)



 
Katanya, dekati dulu Tuhannya baru dekati ciptaan-Nya.
Katanya, jodoh itu cerminan dari diri sendiri.
Katanya, yang baik hanyalah untuk yang baik pula.
Katanya, pantaskan diri sebelum mencari.

Dalam ikhtiarku mencarimu, tertera hasrat yang menderu pada seseorang yang tak kutahu siapa dan dimana saat ini berada. Aku hanya merasakan rindu tapi entah pada siapa. Tahukah, engkau adalah alasan mengapa kuaktifkan radar ini. Radar yang mencari sinyal melalui tengadah doa, mengiba pada Allah untuk mendekatkan 'pertemuan' dengan cara memantaskan diri. Radar yang telah aktif mencari sinyal yang seirama, sefrekuensi untuk dapat dijumpakan dengan cara-Nya.

Jika aku baik, maka aku akan dipertemukan dengan yang baik. Jika aku buruk, maka aku akan dipertemukan dengan yang buruk. Bismillah, kuaktifkan radar ini dengan memantaskan diri sebaik mungkin.
***
.
Cinta adalah anugerah, merasakannya adalah fitrah, menjaganya adalah ibadah.

Karena jatuh cinta adalah mubah, maka menyikapinya bisa menjadi pahala berlimpah atau justru menjatuhkan pada dosa dan musibah.

Karena cinta itu anugerah yang luar biasa, aku memilih memuliakan cinta: menjauhkannya dari cara-cara nista dan menempatkannya pada aturan sang Pencipta. (Kutipan Film Mini Series Bicara Cinta)

Minggu, 17 Januari 2016

Muslimah Jangan Abaikan! Saat Mengenakan Hijab Syar'i, Waspadalah Jerat Iblis Dalam Hijab Syar'i mu

 
Alhamdulillah... Seperti kita ketahui bersama, hijab syar'i kini mulai semarak dan mulai menjadi trend. Ini adalah kebaikan dan kemuliaan. 
Tapi setan, gak mau ketinggalan...
Dia' terus berusaha tetap menyesatkan walau hijab sudah syar'i , setan menumbuhkan semangat di hati para muslimah untuk mengoleksi hijab syar'i dengan berbagai mode.
Serta membuatnya lupa dengan semangat memperbaiki akhlaq.
Setan, menjeratnya dengan senang menumpuk~ numpuk pakaian dan mengurangi sedekahnya.
Setan terus menumbuhkan semangatnya untuk tampil cantik dan syar'i , namun melupakan diri untuk menambah ilmu agama .
Belum puas dengan itu, setan menyemangati agar para wanita yang berhijab syar'i untuk hadir di majelis-majelis ta'lim dengan tujuan memamerkan koleksi hijab syar'i miliknya.
Setan pun semakin senang, karena wanita muslimah sudah melupakan ilmu tawadhu dan kesederhanaan .
Hijabnya memang syar'i tapi, mahalnya gak ketulungan...
Wanita muslimah pun menabung sedikit-sedikit untuk beli hijab syar'i dan melupakan tabungan ke tanah suci. Lupa menabung untuk berkurban bahkan mudah menabung untuk beli baju dari pada keluar untuk sedekah...
Ketika hijab syar'i yg baru di belinya, ada yang sedikit cacatnya, pikirannya resah penuh kecewa. Setan telah membuatnya lupa dengan cacat shalatnya, cacat sedekahnya , dan cacatnya baca alqur'an.
Jika hijab syar'i yg di milikinya, memiliki keindahan sempurna ia tidak siap menyedekahkan nya. Hatinya telah menikah dengan dunia dan bercerai dengan RABB-nya. Jika sudah demikian masihkah punya keinginan mengoleksinya?
Milikilah hijab syar'i seperlunya, Sederhanakanlah penampilan...
Belilah yg harganya tidak terlalu jauh dengan harga kain kafan.

Jumat, 15 Januari 2016

HUKUMAN Wanita Yang Tidak MENUTUP AURAT

 
Rasulullah bersabda :
"Ada dua kelompok termasuk ahli neraka, aku belum pernah melihatnya: suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi, mereka memukul manusia dengan cambuknya, dan wanita yang kasiyat (berpakaian tapi telanjang baik karenq tipis, atau pendek, ketat, yang tidak menutup semua auratnya.), mailat mumilat (bergaya ketika berjalan, karena ingin diperhatikan orang) kepala mereka seperti punuk unta yang berpunuk dua. Mereka tidak masuk syurga dan tidak mendapatkan baunya padahal bau syurga itu akan didapati dari sekian dan sekian (perjalanan 500 tahun)." (HR. Muslim 3971, Ahmad 8311 dan Imam Malik 1421)

Rasulullah bersabda:
"Wahai anakku Fatimah! Adapun perempuan perempuan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam neraka adalah mereka itu di dunia tidak mau menutup rambutnya dari dilihat laki laki yang bukan mahramnya." (HR. Bukhari dan Muslim.)

Pakaian wanita seharusnya: .
Jilbab+kerudung+kaos kaki-tidak tabbaruj=hijab syar'i

Jilbab -> terusan, gamis atau baju kurung yang lebar, tidak transparan dan irqo.
"wahai Nabi! Katakanlah kepada istri istrimu, anak anak perempuanmu,dan istri istri orang mukmin, hendaklah mereka menutupkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka" yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (TQS. Al-Ahzab: 59)

Khimar -> kerudung yang menutupi dada.
"dan katakanlah kepada perempuan beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya(auratnya), kecuali yang biasa terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya(auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra putra mereka, atau putra putra suami mereka, atau saudara saudara laki laki mereka, atau putra saudara lakilaki

Selasa, 12 Januari 2016

Kisah Belalang yang Menantang Anjing

 
Di suatu hutan, hiduplah seekor belalang muda yang cerdik. Belalang muda ini adalah belalang yang lompatannya paling tinggi diantara sesama belalang yang lainnya. Belalang muda ini sangat membanggakan kemampuan lompatannya ini.
Sehari-harinya belalang tersebut melompat dari atas tanah ke dahan-dahan pohon yang tinggi, dan kemudian makan daun-daunan yang ada di atas pohon tersebut. Dari atas pohon tersebut belalang dapat melihat satu desa di kejauhan yang kelihatannya indah dan sejuk. Timbul satu keinginan di dalam hatinya untuk suatu saat dapat pergi kesana.

Suatu hari, saat yang dinantikan itu pun tiba. Teman setianya, seekor burung merpati, mengajaknya untuk terbang dan pergi ke desa tersebut. Dengan semangat yang meluap-luap, kedua binatang itu pergi bersama ke desa tersebut. Setelah mendarat mereka mulai berjalan-jalan melihat keindahan desa itu. Akhirnya mereka sampai di suatu taman yang indah berpagar tinggi, yang dijaga oleh seekor anjing besar.


Belalang itu bertanya kepada anjing, "Siapakah kamu, dan apa yang kamu lakukan disini?"

"Aku adalah anjing penjaga taman ini. Aku dipilih oleh majikanku karena aku adalah anjing terbaik di desa ini" jawab anjing dengan sombongnya.

Mendengar perkataan si anjing, panaslah hati belalang muda. Dia lalu berkata lagi "Hmm, tidak semua binatang bisa kau kalahkan. Aku menantangmu untuk membuktikan bahwa aku bisa mengalahkanmu. Aku menantangmu untuk bertanding melompat, siapakah yang paling tinggi diantara kita".

"Baik", jawab si anjing.

"Di depan sana ada pagar yang tinggi. Mari kita bertanding, siapakah yang bisa melompati pagar tersebut".

Keduanya lalu berbarengan menuju ke pagar tersebut. Kesempatan pertama adalah si anjing. Setelah mengambil ancang-ancang, anjing itu lalu berlari dengan kencang, melompat, dan berhasil melompati pagar yang setinggi orang dewasa tersebut tersebut.
Kesempatan berikutnya adalah si belalang muda. Dengan sekuat tenaga belalang tersebut melompat. Namun ternyata kekuatan lompatannya hanya mencapai tiga perempat tinggi pagar tersebut, dan kemudian belalang itu jatuh kembali ke tempatnya semula. Dia lalu mencoba melompat lagi dan melompat lagi, namun ternyata gagal pula.

Si anjing lalu menghampiri belalang dan sambil tertawa berkata, "Nah belalang, apa lagi yang mau kamu katakan sekarang? Kamu sudah kalah".

"Belum", jawab si belalang. "Tantangan pertama tadi kamu yang menentukan. Beranikah kamu sekarang jika saya yang menentukan tantangan kedua ?"

"Apapun tantangan itu, aku siap" tukas si anjing.

Belalang lalu berkata lagi, "Tantangan kedua ini sederhana saja. Kita berlomba melompat di tempat. Pemenangnya akan diukur bukan dari seberapa tinggi dia melompat, tapi diukur dari lompatan yang dilakukan tersebut berapa kali tinggi tubuhnya".

Anjing kembali yang mencoba pertama kali. Dari hasil lompatannya, ternyata anjing berhasil melompat setinggi empat kali tinggi tubuhnya. Berikutnya adalah giliran si belalang. Lompatan belalang hanya setinggi setengah dari lompatan anjing, namun ketinggian lompatan tersebut ternyata setara dengan empat puluh kali tinggi tubuhnya. Dan belalang pun menjadi pemenang untuk lomba yang kedua ini. Kali ini anjing menghampiri belalang dengan rasa kagum.

"Hebat. Kamu menjadi pemenang untuk perlombaan kedua ini. Tapi pemenangnya belum ada. Kita masih harus mengadakan lomba ketiga", kata si anjing.

"Tidak perlu", jawab si belalang. "Karena pada dasarnya pemenang dari setiap perlombaan yang kita adakan adalah mereka yang menentukan standard perlombaannya. Pada saat lomba pertama kamu yang menentukan standard perlombaannya dan kamu yang menang. Demikian pula lomba kedua saya yang menentukan, saya pula yang menang."

INTINYA ADALAH KAMU DAN SAYA MEMPUNYAI POTENSI DAN STANDARD YANG BERBEDA TENTANG KEMENANGAN. ADALAH TIDAK BIJAKSANA MEMBANDINGKAN POTENSI KITA DENGAN YANG LAIN. KEMENANGAN SEJATI ADALAH KETIKA DENGAN POTENSI YANG KAMU MILIKI, KAMU BISA MELAMPAUI STANDARD DIRIMU SENDIRI.

Seberapa tinggikah anda 'melompat'? Dalam kehidupan, seringkali tanpa sadar kita mencoba membandingkan kemajuan dan perkembangan diri kita dengan standard orang lain. Dan seringkali lebih banyak kekecewaan daripada kebahagiaan yang didapat.
Mengapa? Karena kita masing-masing dilahirkan dengan potensi yang berbeda, dengan bakat yang berbeda, dalam lingkungan yang berbeda, dan cara pandang yang berbeda tentang kehidupan.

Cara yang tepat untuk mengukur seberapa jauh diri kita telah berkembang dan maju, adalah membandingkan diri kita saat ini dengan diri kita dimasa lalu. Apakah anda hari ini lebih kaya dibanding setahun yang lalu? Apakah anda hari ini lebih bisa mengontrol emosi dibanding bulan lalu? Apakah anda hari ini lebih sehat dibanding kemarin? Apakah anda hari ini lebih bijaksana dibanding setahun yang lalu? Kemenangan sejati bukanlah kemenangan atas orang lain, namun kemenangan atas diri sendiri. Buat diri anda hari ini selalu lebih baik dari hari kemarin.

Pahala Wanita Sholeh Yang Berdiam Didalam Rumah Seperti Pahala Berjihad

 
Wanita Yang Tinggal Di Dalam Rumah, Pahalanya Seperti Orang Yang Berjihad

Wanita Yang Tinggal Di Dalam Rumahnya Pahalanya Seperti Orang Yang Berjihad Di Jalan Allah, Islam Menjunjung tinggi Kedudukan Wanita Dalam Kehidupannya. Mereka Dilindungi Hak-Haknya, Ditinggikan Martabatnya Dan Dimuliakan Posisinya .Salah Satu Kemuliaan Yang Ada Pada Dalam Diri Wanita Adalah Diperintahkan Untuk Tinggal Dan Menetap Dirumah-rumah Mereka.

“Siapa Saja diantara kalian tinggal di Rumahnya, dia mendapatkan pahala Mujahid Di jalan Allah.” (Hadist Nabi SAW)

ALLAH SWT Berfirman ,Dan Hendaklah Kamu Tetap Tinggal Dirumah-rumah Kalian Dan Janganlah Kalian Berhias Dan Bertingkah Laku Seperti Orang-orang Jahiliyah Yang Dahulu .

Dirikanlah Shalat ,Tunaikanlah Zakat Dan Taatilah Allah Dan Rasul-Nya . Sesungguhnya Allah Bermaksud Hendak Menghilangkan Dosa Dari Kamu ,Wahai Ahlulbait ,Dan Menghilangkan Kamu Sebersih-Bersihnya ( QS. Al-Ahzab ) [33]: 33].

Ibnu Katsir Menjelaskan Bahwa Makna Ayat Tersebut Diatas Artinya Tetaplah Dirumah-rumah Kalian Dan Janganlah Keluar Tanpa Ada Kebutuhan . Termasuk Kebutuhan Syar’i Yang Membolehkan Wanita Keluar Rumah Adalah Shalat Di Masjid Dengan Syarat-Syarat Tertentu .

Tugas Utama Seorang Muslimah Memang Ada dirumah. Dia mendidik anak-anak, melayani suami, serta menjaga harta Keluarga. jika Muslimah mampu menjalankan tugasnya Dengan Ikhlas Allah akan memberikan kebaikan dalam hidupnya.

Dalam Tafsir Al-Qur’an Al-Aszhim di kisahkan,”seorang wanita datang menemui Rasulullah SAW. Kemudian berkata , wahai Rasulullah laki-laki memiliki keutamaan dan mereka juga berjihad Di jalan Allah. Apakah bagi kami perempuan bisa mendapatkan amalan orang yang jihad di jalan Allah SWT ?
Rasulullah SAW bersabda : ,’siapa saja di antara kalian yang tinggal di rumahnya maka dia mendapatkan pahala Mujahid Di jalan Allah.”

Namun Islam tidak mengekang kebebasan wanita untuk mengembangkan potensinya. muslimah tetap wajib menuntut ilmu meski mengharuskannya ke luar rumah dengan adab dan cara yang sesuai dengan Syar’i.
Bahkan, jika dalam kondisi tertentu wanita berkeinginan mencari nafkah untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga, tetap di perbolehkan dengan memperhatikan adabnya, seperti izin suami, menutup aurat dan tetap menjaga pergaulan, sehingga dapat memelihara kemuliaan dan kesuciannya.

Inilah 32 Dosa Suami Pada Istri & 26 Dosa Istri Pada Suami Yang Belum Kamu Ketahui

 
Salah satu sikap positif yang harus dikembangkan dalam kehidupan rumah tangga adalah kesediaan untuk selalu mengintrospkesi diri dan meminta maaf bila melakukakn kesalahan.
 
Kelapangan hati untuk mau mengakui semua kesalahan dan meminta maaf kepada pasangan hidupnya menjadi energi digdaya untuk mengharmoniskan hubungan suami-istri.
 
Sehingga, diantara suami-istri tidak terjadi ganjalan perasaan dan ketidakpuasan yang terpendam yang bisa mengganggu siraman kemesraan dan keindahan hidup berumah tangga.
 
Kebahagiaan dan ketenangan hidup terwujud dengan adanya hubungan pernikahan yang bahagia. Dan, kebahagiaan pernikahan itu terwujud bila suami istri memiliki agama yang benar, akal yang sehat, dan akhlak yang mulia.
 
Ditambah lagi dengan cinta yang tulus, saling memenuhi hak, dan masing-masing menyarankan pasangannya.
 
Bila masing-masing suami istri menunaikan kewajibannya secara sempurna sesuai dengan kesanggupannya, maka kebahagiaan dan cerminan kegembiraan akan terwujud, problematika akan hilang atau paling tidak berkurang. Kondisi ini sangat berpengaruh pada kebaikan keluarga dan kekuatan umat ....
 
Dalam tulisan ini, penulis mengangkat beberapa penjelasaan dari karya Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd dalam bukunya berjudul yang dikutip dari Mynewshub; 26 dosa istri dan 32 dosa suami yang meletarbelakangi beberapa kesalahan dan dosa yang mungkin istri dan suami lakukan.
 
Menyebutkan kesalahan bukan berarti kesalahan tersebut mencakup seluruh istri begitupun kepada suami.
 
Di antara mereka ada yang memiliki banyak kebaikan dan sedikit kekurangan. Juga tidak bermaksud agar suami istri membuat kesalahan tersebut sebagai media untuk menghitung-hitung aib istri dan suami.
 
26 Dosa Istri Kepada Suami:
1. berlebihan dan menuntut kesempurnaan
2. kurang memperhatikan orang tua suami
3. kurang mempercantik diri di hadapan suami
4. banyak berkeluh kesah dan kurang bersyukur
5. mengungkit ungkit kebaikan kepada suami
6. menyebarkan masalah rumahtangga kepada orang lain
7. kurang memperhatikan posisi dan status sosial suami
8. kurang membantu suami dalam kebajikan dan ketakwaan
9. membebani suami dengan banyak tuntutan
10. membuat suami risau dengan banyak menjalin hubungan
11. bersikap nusyuz terhadap suami
12. menolak ajakan suami berhubungan badan
13. lalai dalam melayani suami
14. memasukkan orang yang tidak diizinkan suami de dalam rumahnya
15. keluar dari rumah tanpa izin suami
16. menaati suami dalam kemaksiatan kepada Allah swt
17. cemburu berlebihan terhadap suami
18. buruknya perilaku isteri bila suamiberpoligami
19. lalai dalam mendidik anak-anak
20. kurang perhatian terhadap kondisi dan perasaan suami
21. menyebarluaskan rahasia tempat tidur
22. isteri mendeskripsikan seorang perempuan kepada suami
23. menggugat kepemimpinan suami
24. istri yang ikhtilah dan tabarruj di hadapan kaum laki-laki
25. kurang setia terhadap suami
26. kurangnya ketakwaan kepada Allah setelah berpisah dari suami
 
 
32 Dosa suami kepada Istri
 1. Lalai Berbakti kepada orang tua setelah menikah
2. Kurang serius dalam mengharmonisasikan antara istri dan orang tua
3. Ragu dan buruk sangka kepada istri
4. Kurang memiliki sikap cemburu terhadap istri
5. Meremehkan kedudukan istri
6. Melepaskan kendali kepemimpinan dan menyerahkannya kepada istri
7. Memakan Harta istri secara batil
8. Kurang semangat dalam mengajari istri ajaran-ajaran agamanya
9. Bersikap pelit terhadap istri
10. Datang secara tiba-tiba setelah lama pergi
11. Banyak mencela dan mengkritik istri
12. Kurang berterima kasih dan memotivasi istri
13. Banyak bersengketa dengan istri
14. Lama memutus hubungan dan meninggalkan istri tanpa sebab yang jelas
15. Sering berada di luar rumah dan jarang bercengkrama dengan keluarga
16. Interaksi yang buruk dengan istri
17. Tidak menganggap penting berdandan untuk istri
18. Kurang perhatian terhadap Doa yang dituntun ketika menggauli istri
19. Kurang memperhatikan Etika, Hikmah dan Hukum hubungan badan
20. Menyebarkan rahasia ranjang
21. Tidak mengetahui kondisi biologis perempuan
22. Menggauli istri ketika haid
23. Menggauli istri pada duburnya
24. Memukul istri tanpa alasan
25, Kesalahan tujuan poligami
26. Tidak bersikap Adil antara beberapa istri
27. Terburu-buru dalam urusan Talak
28. Tidak mau mentalak, padahal sudah tidak mungkin ada perbaikan dan kecocokan
29. Mencela istri setelah berpisah dengannya
30. Menelantarkan anak-anak setelah mentalak istri
31. Kurang setia terhadap istri
32. Kurang puas dan selalu melirik perempuan lain
 

Sabtu, 09 Januari 2016

5 Cara Mengendalikan Emosi dalam Islam

 
Salah satu senjata setan untuk membinasakan manusia adalah marah. Dengan cara ini, setan bisa dengan sangat mudah mengendalikan manusia. Karena marah, orang bisa dengan mudah mengucapkan kalimat kekafiran, menggugat takdir, ngomong jorok, mencaci habis, bahkan sampai kalimat carai yang membubarkan rumah tangganya.

Karena marah pula, manusia bisa merusak semua yang ada di sekitarnya. Dia bisa banting piring, lempar gelas, pukul kanan-pukul kiri, bahkan sampai tindak pembunuhan. Di saat itulah, misi setan untuk merusak menusia tercapai.

Tentu saja, permsalahannya tidak selesai sampai di sini. Masih ada yang namanya balas dendam dari pihak yang dimarahi. Anda bisa bayangkan, betapa banyak kerusakan yang ditimbulkan karena marah.

Menyadari hal ini, islam sangat menekankan kepada umat manusia untuk berhati-hati ketika emosi. Banyak motivasi yang diberikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam agar manusia tidak mudah terpancing emosi. Diantaranya, beliau menjanjikan sabdanya yang sangat ringkas,
لا تغضب ولك الجنة
“Jangan marah, bagimu surga.” (HR. Thabrani dan dinyatakan shahih dalam kitab shahih At-Targhib no. 2749)

Allahu akbar, jaminan yang luar biasa. Surga..dihiasi dengan berbagai kenikmatan, bagi mereka yang mampu menahan amarah. Semoga ini bisa memotivasi kita untuk tidak mudah terpancing emosi.

Bagaimana Cara Mengendalikan Diri Ketika Sedang Emosi?

Agar kita tidak terjerumus ke dalam dosa yang lebih besar, ada beberapa cara mengendalikan emosi yang diajarkan dalam Al-Quran dan Sunah. Semoga bisa menjadi obat mujarab bagi kita ketika sedang marah.

1. segera memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan, dengan membaca ta’awudz:

أعوذُ بالله مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجيمِ
A-‘UDZU BILLAHI MINAS SYAITHANIR RAJIIM
Karena sumber marah adalah setan, sehingga godaannya bisa diredam dengan memohon perlindungan kepada Allah.

Dari sahabat Sulaiman bin Surd radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan,
Suatu hari saya duduk bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu ada dua orang yang saling memaki. Salah satunya telah merah wajahnya dan urat lehernya memuncak. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِني لأعلمُ كَلِمَةً لَوْ قالَهَا لذهبَ عنهُ ما يجدُ، لَوْ قالَ: أعوذُ بالله مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجيمِ، ذهب عَنْهُ ما يَجدُ
Sungguh saya mengetahui ada satu kalimat, jika dibaca oleh orang ini, marahnya akan hilang. Jika dia membaca ta’awudz: A’-uudzu billahi minas syaithanir rajiim, marahnya akan hilang. (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila seseorang marah, kemudian membaca: A-‘udzu billah (saya berlindung kepada Allah) maka marahnya akan reda.” (Hadis shahih – silsilah As-Shahihah, no. 1376)

2. DIAM dan jaga lisan
Bawaan orang marah adalah berbicara tanpa aturan. Sehingga bisa jadi dia bicara sesuatu yang mengundang murka Allah. Karena itulah, diam merupakan cara mujarab untuk menghindari timbulnya dosa yang lebih besar.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْكُتْ
“Jika kalian marah, diamlah.” (HR. Ahmad dan Syuaib Al-Arnauth menilai Hasan lighairih).

Ucapan kekafiran, celaan berlebihan, mengumpat takdir, dst., bisa saja dicatat oleh Allah sebagai tabungan dosa bagi ini. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan,

إِنَّ العَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالكَلِمَةِ، مَا يَتَبَيَّنُ فِيهَا، يَزِلُّ بِهَا فِي النَّارِ أَبْعَدَ مِمَّا بَيْنَ المَشْرِقِ
Sesungguhnya ada hamba yang mengucapkan satu kalimat, yang dia tidak terlalu memikirkan dampaknya, namun menggelincirkannya ke neraka yang dalamnya sejauh timur dan barat. (HR. Bukhari dan Muslim)

Di saat kesadaran kita berkurang, di saat nurani kita tertutup nafsu, jaga lisan baik-baik, jangan sampai lidah tak bertulang ini, menjerumuskan anda ke dasar neraka.

3. mengambil posisi lebih rendah
Kecenderungan orang marah adalah ingin selalu lebih tinggi.. dan lebih tinggi. Semakin dituruti, dia semakin ingin lebih tinggi. Dengan posisi lebih tinggi, dia bisa melampiaskan amarahnya sepuasnya.

Karena itulah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan saran sebaliknya. Agar marah ini diredam dengan mengambil posisi yang lebih rendah dan lebih rendah. Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menasehatkan,


إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ قَائِمٌ فَلْيَجْلِسْ، فَإِنْ ذَهَبَ عَنْهُ الْغَضَبُ وَإِلَّا فَلْيَضْطَجِعْ
Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi tidur. (HR. Ahmad 21348, Abu Daud 4782 dan perawinya dinilai shahih oleh Syuaib Al-Arnauth).

Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, sahabat yang meriwayatkan hadis ini, melindungi dirinya ketika marah dengan mengubah posisi lebih rendah. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya, dari Abul Aswad Ad-Duali, beliau menceritakan kejadian yang dialami Abu Dzar,
“Suatu hari Abu Dzar mengisi ember beliau. Tiba-tiba datang beberapa orang yang ingin mengerjai Abu Dzar. ‘Siapa diantara kalian yang berani mendatangi Abu Dzar dan mengambil beberapa helai rambutnya?’ tanya salah seorang diantara mereka. “Saya.” Jawab kawannya.

Majulah orang ini, mendekati Abu Dzar yang ketika itu berada di dekat embernya, dan menjitak kepala Abu Dzar untuk mendapatkan rambutnya. Ketika itu Abu Dzar sedang berdiri. Beliaupun langsung duduk kemudian tidur.

Melihat itu, orang banyak keheranan. ‘Wahai Abu Dzar, mengapa kamu duduk, kemudian tidur?’ tanya mereka keheranan.

Abu Dzar kemudian menyampaikan hadis di atas. Subhanallah.., demikianlah semangat sahabat dalam mempraktekkan ajaran nabi mereka.

Mengapa duduk dan tidur?
Al-Khithabi menjelaskan,
القائم متهيئ للحركة والبطش، والقاعد دونه في هذا المعنى، والمضطجع ممنوع منهما، فيشبه أن يكون النبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إنما 
أمره بالقعود لئلا تبدر منه في حال قيامه وقعوده بادرة يندم عليها فيما بعدُ
Orang yang berdiri, mudah untuk bergerak dan memukul, orang yang duduk, lebih sulit untuk bergerak dan memukul, sementara orang yang tidur, tidak mungkin akan memukul. Seperti ini apa yang disampaikan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Perintah beliau untuk duduk, agar orang yang sedang dalam posisi berdiri atau duduk tidak segera melakukan tindakan pelampiasan marahnya, yang bisa jadi menyebabkan dia menyesali perbuatannya setelah itu. (Ma’alim As-Sunan, 4/108)

4. Ingatlah hadis ini ketika marah
Dari Muadz bin Anas Al-Juhani radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ كَظَمَ غَيْظاً وَهُوَ قادرٌ على أنْ يُنفذهُ دعاهُ اللَّهُ سبحانهُ وتعالى على رءوس الخَلائِقِ يَوْمَ القيامةِ حتَّى يُخيرهُ مِنَ الحورِ العين ما شاءَ
“Siapa yang berusaha menahan amarahnya, padahal dia mampu meluapkannya, maka dia akan Allah panggil di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat, sampai Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang dia kehendaki. (HR. Abu Daud, Turmudzi, dan dihasankan Al-Albani)

Subhanallah.., siapa yang tidak bangga ketika dia dipanggil oleh Allah di hadapan semua makhluk pada hari kiamat, untuk menerima balasan yang besar? Semua manusia dan jin menyaksikan orang ini, maju di hadapan mereka untuk menerima pahala yang besar dari Allah ta’ala. Tahukah anda, pahala ini Allah berikan kepada orang yang hanya sebatas menahan emosi dan tidak melampiaskan marahnya. Bisa kita bayangkan, betapa besar pahalanya, ketika yang dia lakukan tidak hanya menahan emosi, tapi juga memaafkan kesalahan orang tersebut dan bahwa membalasnya dengan kebaikan.

Mula Ali Qori mengatakan,
وَهَذَا الثَّنَاءُ الْجَمِيلُ وَالْجَزَاءُ الْجَزِيلُ إِذَا تَرَتَّبَ عَلَى مُجَرَّدِ كَظْمِ الْغَيْظِ فَكَيْفَ إِذَا انْضَمَّ الْعَفْوُ إِلَيْهِ أَوْ زَادَ بِالْإِحْسَانِ عَلَيْهِ
Pujian yang indah dan balasan yang besar ini diberikan karena sebatas menahan emosi. Bagaimana lagi jika ditambahkan dengan sikap memaafkan atau bahkan membalasnya dengan kebaikan. (Tuhfatul Ahwadzi Syarh Sunan Turmudzi, 6/140).

Satu lagi, yang bisa anda ingat ketika marah, agar bisa meredakan emosi anda:
Hadis dari Ibnu Umar,
من كف غضبه ستر الله عورته ومن كظم غيظه ولو شاء أن يمضيه أمضاه ملأ الله قلبه يوم القيامة رضا
Siapa yang menahan emosinya maka Allah akan tutupi kekurangannya. Siapa yang menahan marah, padahal jika dia mau, dia mampu melampiaskannya, maka Allah akan penuhi hatinya dengan keridhaan pada hari kiamat. (Diriwayatkan Ibnu Abi Dunya dalam Qadha Al-Hawaij, dan dinilai hasan oleh Al-Albani).

Ya, tapi yang sulit bukan hanya itu. Ada satu keadaan yang jauh lebih sulit untuk disuasanakan sebelum itu, yaitu mengkondisikan diri kita ketika marah untuk mengingat balasan besar dalam hadis di atas. Umumnya orang yang emosi lupa segalanya. Sehingga kecil peluang untuk bisa mengingat balasan yang Allah berikan bagi orang yang bisa menahan emosi.

Siapakah kita dibandingkan Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhu. Sekalipun demikian, beliau terkadang lupa dengan ayat dan anjuran syariat, ketika sudah terbawa emosi.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau menceritakan bahwa ada seseorang yang minta izin kepada Khalifah Umar untuk bicara. Umarpun mengizinkannya. Ternyata orang ini membabi buta dan mengkritik habis sang Khalifah.

‘Wahai Ibnul Khattab, demi Allah, kamu tidak memberikan pemberian yang banyak kepada kami, dan tidak bersikap adil kepada kami.”

Mendengar ini, Umarpun marah, dan hendak memukul orang ini. Sampai akhirnya Al-Hur bin Qais (salah satu teman Umar) mengingatkan,
‘Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya Allah berfirman kepada nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam (yang artinya): ‘Berikanlah maaf, perintahkan yang baik, dan jangan hiraukan orang bodoh.’ dan orang ini termasuk orang bodoh.’

Demi Allah, Umar tidak jadi melampiaskan emosinya ketika mendengar ayat ini dibacakan. Dan dia adalah manusia yang paling tunduk terhadap kitab Allah. (HR. Bukhari 4642).

Yang penting, anda jangan berputus asa, karena semua bisa dilatih. Belajarlah untuk mengingat peringatan Allah, dan ikuti serta laksanakan. Bisa juga anda minta bantuan orang di sekitar anda, suami, istri, anak anda, pegawai, dan orang di sekitar anda, agar mereka segera mengingatkan anda dengan janji-janji di atas, ketika anda sedang marah.

Pada kasus sebaliknya, ada orang yang marah di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliaupun meminta salah satu sahabat untuk mengingatkannya, agar membaca ta’awudz, A-‘udzu billahi minas syaithanir rajim..
وَقَالَ: له أحد الصحابة «تَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ» فَقَالَ: أَتُرَى بِي بَأْسٌ، أَمَجْنُونٌ أَنَا، اذْهَب
“Salah satu temannya mengingatkan orang yang sedang marah ini: ‘Mintalah perlindungan kepada Allah dari godaan setan!’ Dia malah berkomentar: ‘Apakah kalian sangka saya sedang sakit? Apa saya sudah gila? Pergi sana!’ (HR. Bukhari 6048).

5. Segera berwudhu atau mandi
Marah dari setan dan setan terbuat dari api. Padamkan dengan air yang dingin.
Terdapat hadis dari Urwah As-Sa’di radhiyallahu ‘anhu, yang mengatakan,
إِنَّ الْغَضَبَ مِنْ الشَّيْطَانِ وَإِنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنْ النَّارِ وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَوَضَّأْ
Sesungguhnya marah itu dari setan, dan setan diciptakan dari api, dan api bisa dipadamkan dengan air. Apabila kalian marah, hendaknya dia berwudhu. (HR. Ahmad 17985 dan Abu Daud 4784)
Dalam riwayat lain, dari Abu Muslim Al-Khoulani, beliau menceritakan,
Bahwa Amirul Mukminin Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu pernah berkhutbah di hadapan masyarakat. Dan ketika itu, gaji pegawai belum diserahkan selama dua atau tiga bulan. Abu Muslim-pun berkata kepada beliau,
‘Hai Muawiyah, sesungguhnya harta itu bukan milikmu, bukan milik bapakmu, bukan pula milik ibumu.’
Mendengar ini, Muawiyah meminta hadirin untuk diam di tempat. Beliau turun dari mimbar, pulang dan mandi, kemudian kembali dan melanjutkan khutbahnya,
‘Wahai manusia, sesungguhnya Abu Muslim menyebutkan bahwa harta ini bukanlah milikku, bukan milik bapakku, bukan pula milik ibuku. Dan Abu Muslim benar. kemudian beliau menyebutkan hadis,
الغضب من الشيطان ، والشيطان من النار ، والماء يطفئ النار ، فإذا غضب أحدكم فليغتسل
Marah itu dari setan, setan dari api, dan air bisa memadamkan api. Apabila kalian marah, mandilah.
Lalu Muawiyah memerintahkan untuk menyerahkan gaji mereka.
(HR. Abu Nuaim dalam Hilyah 2/130, dan Ibnu Asakir 16/365).

Dua hadis ini dinilai lemah oleh para ulama. Hadis pertama dinilai lemah oleh An-Nawawi sebagaimana keterangan beliau dalam Al-Khulashah (1/122). Syuaib Al-Arnauth dalam ta’liq Musnad Ahmad menyebutkan sanadnya lemah. Demikian pula Al-Albani menilai sanadnya lemah dalam Silsilah Ad-Dhaifah no. 581.

Hadis kedua juga statusnya tidak jauh beda. Ulama pakar hadis menilainya lemah. Karena ada perowi yang bernama Abdul Majid bin Abdul Aziz, yang disebut Ibnu Hibban sebagai perawi Matruk (ditinggalkan).
Ada juga ulama yang belum memastikan kelemahan hadis ini. Diantaranya adalah Ibnul Mundzir. Beliau mengatakan,
إن ثبت هذا الحديث فإنما الأمر به ندبا ليسكن الغضب ، ولا أعلم أحدا من أهل العلم يوجب الوضوء منه
Jika hadis ini shahih, perintah yang ada di dalamnya adalah perintah anjuran untuk meredam marah dan saya tidak mengetahui ada ulamayang mewajibkan wudhu ketika marah. (Al-Ausath, 1/189).

Karena itulah, beberapa pakar tetap menganjurkan untuk berwudhu, tanpa diniatkan sebagai sunah. Terapi ini dilakukan hanya dalam rangka meredam panasnya emosi dan marah. Dr. Muhammad Najati mengatakan,
يشير هذا الحديث إلى حقيقة طبية معروفة ، فالماء البارد يهدئ من فورة الدم الناشئة عن الانفعال ، كما يساعد على تخفيف حالة التوتر العضلي والعصبي ، ولذلك كان الاستحمام يستخدم في الماضي في العلاج النفسي
Hadis ini mengisyaratkan rahasia dalam ilmu kedokteran. Air yang dingin, bisa menurunkan darah bergejolak yang muncul ketika emosi. Sebagaimana ini bisa digunakan untuk menurunkan tensi darah tinggi. Karena itulah, di masa silam, terapi mandi digunakan untuk terapi psikologi.

(Hadis Nabawi wa Ilmu An-Nafs, hlm. 122. dinukil dari Fatwa islam, no. 133861)
اَللَّهُمَّ نَسْأَلُكَ كَلِمَةَ الحَقِّ فِي الرِضَا وَالغَضَبِ
Ya Allah, kami memohon kepada-Mu kalimat haq ketika ridha (sedang) dan marah
[Doa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam shalatnya – shahih Jami’ As-Shaghir no. 3039]

30 Manfaat Jilbab Bagi Wanita Yang Wajib Diketahui


1. Selamat dari adzab Allah
    Seorang Muslimah yang meninggalkan jilbabnya otomatis tergolong dlm ahli maksiat. Itu disebabkan karena dengan kita menampakkan Aurat,sama artinya kita memperlihatkan perhiasan yang seharusnya dilindungi.Sehingga dapat mengundang mata laki-laki jahil dan membuat mereka tergodang mengundang maksiat. Oleh karna itu dengan meninggalkan jilbab atau tidak menutup aurat akan diadzap oleh Allah.

2. Ibadah yang mudah,tanpa lelah dan lebih dicintai Allah
    Ketahuilah wahai sahabatku,mengenakan jilbab bukan hanya sekedar tradisi suatu budaya atau sebuah tren masa kini. Namun mengenakan Jilbab termasuk Ibadah, dan merupakan ibadah yang agung karena banyak mengandung kebaikan. bahkan ia lebih dicintai daripada ibadah sunnah lainnya.
Allah berfirman dalam hadits qudsi :
" Hamba-Ku tidaklah bertaqarub kepada-Ku dengan sesuatupun yang lebih kucintai daripada yang Aku wajibkan atasnya "(H.R Bukhari)

3. Mengundang turunnya pertolongan Allah
    Dengan berjilbab, Anda telah ambil bagian dalam menolong agama Allah . yang dimaksud menolong Agama Allah ialah memperjuangkan syariat-Nya. Allah berfirman:
" hai Orang-orang yang beriman, jika kalian menolong (agama) Allah, maka Allah akan dan memantapkan Kedudukanmu ".(Qs. Muhammad: 7)

4. Tanda wanita terhormat
    ketika seseorang melihat wanita yang berjilbab secara sempurna, pertama kali yang yang terlintas dalam benaknya ialah bahwa wanita ini pasti menjaga kehormatannya. Namun jika yang mereka lihat penampilannya mirip wanita tuna susila ,maka jelas orang yang melihat itu akan mempunyai imej yang jelek kepadanya.

5. Terhindar dari pelecehan
    Banyak pelecehan seksual terhadap kaum wanita adalah akibat dari tingkah laku kaum wanita itu sendiri.Dengan tidak menggunakan jilbab dan menggunakan pakaian yang tidak sopan alias banyak terbuka. Sehingga mengundang kaum laki-laki untuk melakukan pelecehan bagi mereka.

6. Menjauhkan diri dari perbuatan nista
    Dengan menggunakan jilbab, Anda akan terdorong untuk menjauhi tempat-tempat maksiat. Anda pasti malu saat terlihat ditempat-tempat yang tidak baik.kalaulah ada diantara mereka yang berjilbab sampai terjerumus dalam perbuatan nista. maka bukan jilbabnya yang disalahkan tapi orangnya.

7. Bersahabat degan wanita shalihah
    Dengan Mengenakan jilbab, anda akan cenderung untuk bergaul dengan mereka yang berpenampilan sama(wanita-wanita shaliha). Karena memang begitulah tabiat manusia, dimana saja ia berada pasti akan mencari teman yang sesuai dengan karakternya.

8. Mengundang jodoh yang shalihah
    Ketahuilah bahwa lelaki shalihah adalah dambaan setiap wanita mulia, begitu pula wanita shalihah adalah dambaan laki-laki mulia. Dengan mengenakan jilbab, anda akan dinilai sebagai wanita shalihah, sehingga otomatis jodoh yang shalih pun akan segera mampir.

9.Jilbab menunjukkan harga diri pemnakainya
   Wanita yang memandang dirinya berharga, ia takkan membiarkan semua orang melihatnya, apalagi menjamahnya.

10. Terhindar dari tindakan kriminal
     Dengan berjilbab secara sempurna, InsyaAllah anda akan terhindar dari perampokan dan penodongan, sebab perhiasan yang anda kenakan tidak terlihat dari luar.

11. Termasuk tolong menolong dalam kebaikan
     Allah memerintahkan agar kita tolong menolong dalam kebaikan. nah, bila anda mengenakan jilbab, anda telah menolong ikhwan-ikhwan untuk menundukan pandangannya. Dengan demikian anda tergolong orang-orang yang tolong-menolong dalam kebaikan.

12. Membuat Geram musuh-musuh Allah
     Dengan berjilbab, anda akan membuat geram musuh-musuh Allah. mereka akan merasa bahwa proekapaganda mereka sia-sia.

13.Memelihara rasa malu
     Malu merupakan sifat khas orang beriman.Sifat inilah yang mencegah perbuatan tercela.

14. Memberi teladan yang baik kepada sesama

15. Melatih diri untuk sabar dalam ketaatan
     Dengan berjilbab, Anda melatih diri untuk sabar dicibir orang, sabar agak kepanasan dan sabar menghadapi tantangan lainnya.

16. Meniru wanita-wanita shaliha

17. Menjaga masyarakat dari degarasi moral
      kentataan membuktikan bahwa moral suatu masyarakat tercermin dari moral wanitanya.makin baik moral wanita,makin baik moral masyarakatnya.

18. Syiar kaum muslimin

19. Jilbab adalah saran dakwah

20. Menghemat pengeluaran
     Bagi anda yang berpenghasilan pas-pasan,mengenakan jilbab merupakan solusi ekonomi yang tepat.anda tidak perlu repot-repot mengeluaran uang anda untuk kesalon.

21. Menghemat waktu
      Coba anda berpikir, berapa jam anda gunakan waktu anda untuk menata rambut anda. sedangkan jika menggunakan jilbab,anda tidak membuang waktu.karna itu sangat membuat waktu singkat.

22. Menjaga kebersihan hati
      Jilbab membantu kaum muslimin untuk menjaga kebersihan hati mereka.

23. Memelihara kecemburuan laki-laki
      memakai jilbab adalah solusi tepat untuk meredam kecemburuan laki-laki, karena dengan menutup aurat.wanita tersebut terhindar dari godaan laki-laki lain yang bukan mahramnya.

24.Aman dari Mata yang jahat

25. Dengan jilbab anda seperti bidadari syurga

26. jilbab menjegah Tabaruj

27. Terhindar dari debu dan sengatan matahari

28. Jilbab adalah pakaian serba guna
     Apabila berpergian jauh, dan para wanita berjilabab tdk membawa mukenahnya, maka pakaian jilbabnya dapat merangkap sebagai pakaian shalatnya,. Coba anda pikir, bagaimana dengan para wanita yang memakai pakaian mini atau "you can see" berpergian tanpa membawa mukenah?:)

29. Jilbab membuat anda awet muda
     Secara ilmiah gejala penuaan terlihat dari kulit yang mulai berkeriput dan kendur,demikian pula rambut yang memutih (beruban). Bagi yang tidak mengenakan jilbab akan mempercepat proses penuaan karena lebih langsung terkena sinar matahari yang salah satu dari penyebab perubahan kulit tersebut. sedangkan bagi mereka yang bejilbab InsyaAllah aman dari dampak sinar matahari langsung.sehingga mereka tidak cepat terlihat tua.

30. Mengurangi kesenjangan sosial
      Dengan berpakaian layaknya wanita muslim(berjilbnab). tidak ada perbedaan yang terlihat mencolok.antara satu wanita dengan wanita lain.karena terlihat rata,dan sama. kaya dan miskinpun tak terlihat lagi.sehingga mempererat tali silaturahmi bertetangga.

     Subhanallah...........,,,Betapa indahnya islam kita. dan betapa sempurnanya perintah Allah kepada kita,karna allah mengetahui apa yang terbaik dan bermanfaat bagi kita semua.

5 Keutamaan Shalat Subuh Yang Belum Diketahui

 
Apabila seseorang mengerjakan shalat shubuh, niscaya ia akan dapati banyak keutamaan. Di antara keutamaannya adalah
(1) Salah satu penyebab masuk surga
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَلَّى الْبَرْدَيْنِ دَخَلَ الْجَنَّة
Barangsiapa yang mengerjakan shalat bardain (yaitu shalat shubuh dan ashar) maka dia akan masuk surga.” (HR. Bukhari no. 574 dan Muslim no. 635)
(2) Salah satu penghalang masuk neraka
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَنْ يَلِجَ النَّارَ أَحَدٌ صَلَّى قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا
Tidaklah akan masuk neraka orang yang melaksanakan shalat sebelum terbitnya matahari (yaitu shalat shubuh) dan shalat sebelum tenggelamnya matahari (yaitu shalat ashar).” (HR. Muslim no. 634)
(3) Berada di dalam jaminan Allah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَلَّى صَلَاةَ الصُّبْحِ فَهُوَ فِي ذِمَّةِ اللَّهِ فَلَا يَطْلُبَنَّكُمْ اللَّهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ فَإِنَّهُ مَنْ يَطْلُبْهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ يُدْرِكْهُ ثُمَّ يَكُبَّهُ عَلَى وَجْهِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ
Barangsiapa yang shalat subuh maka dia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu kepada kalian dari jaminan-Nya. Karena siapa yang Allah menuntutnya dengan sesuatu dari jaminan-Nya, maka Allah pasti akan menemukannya, dan akan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahannam.” (HR. Muslim no. 163)
(4) Dihitung seperti shalat semalam penuh
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ
Barangsiapa yang shalat isya` berjama’ah maka seolah-olah dia telah shalat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat shubuh berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat seluruh malamnya.” (HR. Muslim no. 656)
(5) Disaksikan para malaikat
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَتَجْتَمِعُ مَلَائِكَةُ اللَّيْلِ وَمَلَائِكَةُ النَّهَارِ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ
 “Dan para malaikat malam dan malaikat siang berkumpul pada shalat fajar (subuh).” (HR. Bukhari no. 137 dan Muslim no.632)

Ancaman bagi yang Meninggalkan Shalat Shubuh

Padahal banyak keutamaan yang bisa didapat apabila seseorang mengerjakan shalat shubuh. Tidakkah kita takut dikatakan sebagai orang yang munafiq karena meninggalakan shalat shubuh? Dan kebanyakan orang meninggalkan shalat shubuh karena aktivitas tidur. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ أَثْقَلَ صَلَاةٍ عَلَى الْمُنَافِقِينَ صَلَاةُ الْعِشَاءِ وَصَلَاةُ الْفَجْرِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا
Sesungguhnya shalat yang paling berat dilaksanakan oleh orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaan keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak.” (HR. Bukhari no. 657 dan Muslim no. 651)
Cukuplah ancaman dikatakan sebagai orang munafiq membuat kita selalu memperhatikan ibadah yang satu ini.

Semoga Allah selalu memberi hidayah kepada kita semua, terkhusus bagi para laki-laki untuk dapat melaksanakan shalat berjama’ah di masjid.

Shalat Shubuh dan Shalat Isya Paling Berat Bagi Orang Munafik

 
Dua shalat yang memiliki keutamaan yang besar adalah shalat Shubuh dan Shalat Isya.Dua shalat inilah yang terasa berat bagi orang-orang munafik.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا في العَتَمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوَاً
Seandainya mereka mengetahui keutamaan yang ada pada shala Isya’ dan shalat Shubuh, tentu mereka akan mendatanginya sambil merangkak.” (HR. Bukhari no. 615 dan Muslim no. 437)
Juga dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ صَلاَةٌ أثْقَلَ عَلَى المُنَافِقِينَ مِنْ صَلاَةِ الفَجْرِ وَالعِشَاءِ ، وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْواً
Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik selain dari shalat Shubuh dan shalat ‘Isya’. Seandainya mereka tahu keutamaan yang ada pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walau sambil merangkak.” (HR. Bukhari no. 657).

Ibnu Hajar mengatakan bahwa semua shalat itu berat bagi orang munafik sebagaimana disebutkan dalam firman Allah,
وَلَا يَأْتُونَ الصَّلَاةَ إِلَّا وَهُمْ كُسَالَى
Dan mereka tidak mengerjakan sembahyang, melainkan dengan malas” (QS. At Taubah: 54). Akan tetapi, shalat ‘Isya dan shalat Shubuh lebih berat bagi orang munafik karena rasa malas yang menyebabkan enggan melakukannya. Karena shalat ‘Isya adalah waktu di mana orang-orang bersitirahat, sedangkan waktu Shubuh adalah waktu nikmatnya tidur. (Fathul Bari, 2: 141).

Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah mengatakan, “Orang munafik itu shalat dalam keadaan riya’ dan sum’ah (ingin dilihat dan didengar orang lain). Di masa silam shala Shubuh dan shalat ‘Isya’ tersebut dilakukan dalam keadaan gelap sehingga mereka -orang munafik- tidak menghadirinya. Mereka enggan menghadiri kedua shalat tersebut. Namun untuk shalat lainnya, yaitu shalat Zhuhur, ‘Ashar dan Maghrib, mereka tetap hadir karena jama’ah yang lain melihat mereka. Dan mereka kala itu cari muka dengan amalan shalat mereka tersebut. Mereka hanyalah sedikit berdzikir kepada Allah. Di masa silam belum ada lampu listrik seperti saat ini. Sehingga menghadiri dua shalat itu terasa berat karena mereka tidak bisa memamerkan amalan mereka. Alasan lainnya karena shalat ‘Isya itu waktu istirahat, sedangkan shalat Shubuh waktu lelapnya tidur.” (Syarh Riyadhis Sholihin, 5: 82).

Jilbab Punuk Unta, Tanda Akhir Zaman

 
JILBAB model punuk unta semakin hari tampak semakin jadi trend. Salah satu penyebab "booming" jilbab punuk unta ini adalah karena para artis mengenakannya, juga karena  model-model terbaru jilbab mendesainnya demikian.

Lihat saja di kampus-kampus, mal, pengajian, dan banyak tempat. Banyak Muslimah berjilbab dengan model punuk unta. Mereka menggulung rambutnya di bagian belakanh kepala, bahkan di bagian belakang-atas kepala, sehingga ada "benjolan" persis punuk unta.

Padahal, jilbab model punuk unta dilarang dalam Islam berdasarkan hadits sebagai berikut:

“Ada dua golongan penduduk neraka yang belum aku melihat keduanya, (1) Kaum yang membawa cemeti seperti ekor sapi untuk mencambuk manusia (maksudnya penguasa yang dzalim) dan (2) perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang, cenderung kepada kemaksiatan dan membuat orang lain juga cenderung kepada kemaksiatan. Kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta yang berlenggak-lenggok. Mereka tidak masuk surga dan tidak mencium bau wanginya. Padahal bau wangi syurga itu tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian waktu (jaraknya jauh sekali).” (HR. Muslim dan yang lainnya).

Penafsiran yang masyhur makna “kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta” adalah mereka membuat kepala mereka menjadi nampak besar dengan menggunakan kain kerudung atau selempang dan lainnya yang digulung di atas kepala sehingga mirip dengan punuk-punuk unta.

Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani dalam fatwanya menyatakan, seorang wanita mengumpulkan (menggelung/sanggul) rambutnya di atas lehernya dan di belakang kepalanya yang membentuk benjolan sehingga ketika wanita itu memakai hijab, terlihat bentuk rambutnya dari belakang hijabnya  adalah kesalahan yang terjadi pada banyak wanita yang memakai jilbab. Sesungguhnya hal ini menyelisihi syarat hijab yang telah kukumpulkan dalam kitabku “Hijab al-Mar’ah al-Muslimah minal Kitab was Sunnah”.

Di antara syarat-syarat tersebut adalah pakaian mereka tidak membentuk bagian tubuh atau sesuatu dari tubuh wanita tersebut, oleh karena itu tidak boleh bagi seorang wanita menggelung rambutnya dibelakang kepalanya atau disampingnya yang akan menonjol seperti itu, sehingga tampaklah bagi penglihatan orang, walaupun tanpa sengaja bahwa itu adalah rambut yang lebat atau pendek. Maka, wajib untuk mengurainya dan tidak menumpuknya. (Fatwa ‘Al-Lajnah Ad-Da’imah).

Semoga para Muslimah berjilbab segera menyadarinya dan segera mengubah gaya jilbabnya. Para perancang busana Muslimah juga hendaknya diberitahu dan menyadari agar merancang jilbab yang sesuai dengan syariat Islam. Wallahu a’lam.*

Anjuran Membaca Surat As-Sajdah dan Al-Mulk sebelum tidur

 
Dalil Tentang Anjuran Membaca Surat Al-Mulk dan As-Sajdah sebelum tidur 

PERTAMA:
كان  النبي لا ينام حتى يقرأ * (ألم، تنزيل) * السجدة و * (تبارك الذي بيده الملك) * ". صحيح. أخرجه الترمذي (2 / 146) والدارمي (2 / 455) وأحمد (3 / 340) وصححه الألباني.
Artinya:
“Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam tidak tidur kecuali beliau membaca Surat Alif lam Miim (As-Sajdah) dan Tabarokalladzi biyadihil Mulk” (Shahih lighairihi, HR Tirmidzi (2898), Ahmad (23/26), Al-Hakim (2/446), dll. Di sebutkan dengan dua jalur, salah satu jalurnya ada yang shahih, hadits ini di shahihkan oleh Al-Hakim, Adz-Dzahabi, Al-Arna'ut, Syeikh Al-Albani, dan Dasman Yahya Ma'ali dalam tahqiq At-Tuyuriyat (3/805).  (Lihat : Silsilah Al-Ahadits As-Sahihah, karya Syeikh Al-Albani ” (no. 585)).

KEDUA:

عن ابن مسعود رضي الله عنه قال: " كنا نسميها (سورة تبارك) في عهد رسول الله - صلى الله عليه وسلم - المانعة، وإنها في كتاب الله، من قرأ بها في كل ليلة، فقد أكثر وأطيب".
الطبراني في "الكبير" (10254) وذكره الهيثمي في " المجمع " 7/127، وقال: رجاله ثقات.
Artinya:
Ibnu Mas'ud Radhiyallahu Anhu berkata: “Kami di zaman Nabi 'menamai surat Tabarok adalah Al-Mani’ah (penghalang/pelindung), barangsiapa yang membacanya pada setiap malam hari, maka sungguh lebih banyak (kebaikannya) dan lebih baik”. (Hadits hasan, HR Thabrani dalam Mu’jam Al-Kabir (10254)), imam Al-Haitsami menyebutkan didalam kitab Majma’ (7/127) dan berkata: Para perowinya Tsiqah, di nilai hasan oleh Syeikh Al-Albani dalam "Shahih Tharghib Wat-Tarhib (2/91)). 
Faedah membaca surat Al-Mulk
(1).  Membaca Surat Al-Mulk dapat Mendapatkan syafa’at dengan izin Allah Ta’ala. Mendapatkan ampunan dari Allah, di keluarkan dari Neraka dan di masukkan kedalam Surga.

Hadits Pertama:
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " إِنَّ سُورَةً فِي الْقُرْآنِ ثَلَاثُونَ آيَةً شَفَعَتْ لِرَجُلٍ حَتَّى غُفِرَ لَهُ وَهِيَ: (تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ) وفي رواية الحاكم:  شَفَعَتْ لِرَجُلٍ فَأَخْرَجَتْهُ مِنَ النَّارِ وَأَدْخَلَتْهُ الْجَنَّةَ.
رَوَاهُ أَحْمَدُ وَالتِّرْمِذِيُّ وَأَبُو دَاوُدَ وَالنَّسَائِيُّ وَابْنُ مَاجَه
Artinya:
“Ada satu surat didalam Al-Qur’an yang isinya berjumlah 30 ayat, yang akan memberi safa’at bagi pelakunya hingga diampuni dosanya, surat itu adalah “Tabarok” (Al-Mulk). (Shahih, HR Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud, Nasa’i dan Ibnu Majah, di nilai shahih oleh Al-Hakim (1/565) Adz-Dzahabi, Ibnu Hibban (788), Ibnul Mulaqqin (badrul munir: 3/563), dan di nilai hasan oleh Al-Arna’ut, Tirmidzi dan Al-Albani (Shahih Tharghib (1265)).

    Hadits Kedua:
عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال : قال رسول الله - صلى الله عليه وسلم - "سورة من القرآن ما هي إلا ثلاثون آية خاصمت عن صاحبها حتى أدخلته الجنة وهي سورة تبارك".  رواه الطبراني في " الصغير " 1/176
وزاد الهيثمي نسبته إلى الطبراني في " الأوسط " وقال:  ورجاله رجال الصحيح.
Artinya:
“Ada satu surat didalam Al-Qur’an yang isinya berjumlah 30 ayat, yang memberi safa’at bagi pelakunya hingga masuk ke surga, surat itu adalah “Tabarok” (Al-Mulk). (Shahih, HR Thabrani dalam Mu’jam As-Shaghir (1/176)) Imam Al-Haitsami menyandarkan hadits ini ke dalam riwayat Thabrani dalam “Mu’jam Al-Ausath” dan beliau berkata : Para perowinya adalah perowi shahih).
(2). Membaca Surat Al-Mulk Dapat Menjaga/Melindungi Diri Dari Siksa Kubur.
Hadits Pertama:
وعن ابن مسعود رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: " سورة تبارك هي المانعة من عذاب القبر " أخرجه أبو الشيخ في " طبقات المحدثين بأصبهان " الورقة 133 وسنده حسن.
Artinya:
“Dan dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu Anhu berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Surat Tabarok adalah Al-Mani’ah (penghalang/pelindung) dari siksa kubur”. (Hasan HR Abu Syeikh dalam kitab Thabaqat Al-Muhadditsin bi-Asbahan (133) di hasankan oleh Syeikh Al-Arna’ut dalam hasyiyah “Shahih ibnu Hibban” (3/68) dan Syeikh Al-Albani dalam Silsilah As-Shahihah (3/131) no. (1139)).

Begitu pula disebutkan dalam Atsar Ibnu Mas'ud,
Atsar Pertama :
عن ابن مسعود رضي الله عنه قال:  يؤتى الرجل في قبره، فتؤتى رجلاه، فتقول:  ليس لكم على ما قبلنا سبيل، قد كان يقرأ علينا سورة الملك، ثم يؤتى جوفه، يقول : ليس لكم علي سبيل، كان قد أوعى في سورة الملك، ثم يؤتى رأسه، فيقول : ليس لكم على ما قبلي سبيل، كان يقرأ بي سورة الملك. قال ابن مسعود: " فهي المانعة تمنع عذاب القبر، وهي في التوراة سورة الملك، من قرأها في ليلة، فقد أكثر وأطيب ".
وأخرجه عبد الرزاق في " المصنف " (6025) ومن طريقه الطبراني (8651)، وصححه الحاكم  في المستدرك 2/468، ووافقه الذهبي. وحسنه الأرناؤوط.
Artinya:
Dari ibnu Mas’ud –Radhiyallahu Anhu- berkata: “Di datangkan seseorang (ya’ni mayat) di kuburan, lalu ia di datangi (malaikat) dari arah kaki-nya, Lalu kaki si mayyit itu berkata: “tidak ada jalan bagi kalian untuk (datang) dari arah sini, sungguh orang ini membaca surat Al-Mulk –ketika didunia-....!!”, lalu datanglah malaikat dari arah perut, lalu perut itu berkata: ““tidak ada jalan bagi kalian untuk (datang) dari arah sini, sungguh orang ini membaca surat Al-Mulk –ketika didunia-....!!”,   
Lalu datanglah malaikat dari arah kepalanya: lalu kepala itu berkata: “tidak ada jalan bagi kalian untuk (datang) dari arah sini, sungguh orang ini membaca surat Al-Mulk –ketika didunia-....!!” Maka Ibnu Mas’ud berkata lagi: Surat Tabarok adalah penghalang dari siksa kubur. Dan didalam kitab taurat dinamai surat al-mulk, barangsiapa yang membacanya pada malam hari sungguh ia telah dapat banyak kebaikan dan beruntung.”
(HR Abdurrozzaq dalam Mushonnaf (6025), Thobroni (8651), di nilai shahih oleh imam Al-Hakim dan disepakati keshahihannya oleh imam Adz-Dzahabi, dihasankan oleh syeikh Al-Arna’ut dalam hasyiyah “shahih ibnu Hibban ((3/68)))
Atsar Kedua:
عن ابن مسعود قال: " مات رجل فجاءته ملائكة العذاب، فجلسوا عند رأسه فقال: لا سبيل لكم إليه قد كان يقرأ سورة الملك، فجلسوا عند رجليه، فقال: لا سبيل لكم إليه، قد كان يقوم علينا بسورة الملك، فجلسوا عند بطنه، فقال: لا سبيل لكم عليه إنه أوعى في سورة الملك فسميت المانعة " وأخرجه عبد الرزاق (6024) ومن طريقه الطبراني (8650) ،صحيح  وقال الأرناؤوط : مثل هذا لا يقال من قبل الرأي، فيكون له حكم الرفع.
Artinya:
Dari ibnu Mas’ud –Radhiyallahu Anhu- berkata: “Jika seseorang telah meninggal, maka datanglah malaikatul adzab, lalu malaikat tersebut datang disisi kepalanya, maka kepala itu berkata: “tidak ada jalan bagi kalian untuk (datang) dari arah sini, sungguh orang ini membaca surat Al-Mulk –ketika didunia-....!!”, lalu datanglah malaikat tersebut dari arah kaki, lalu kaki  itu berkata: ““tidak ada jalan bagi kalian untuk (datang) dari arah sini, sungguh orang ini membaca surat Al-Mulk –ketika didunia-....!!”,   
Lalu datanglah malaikat dari arah perut: lalu kepala itu berkata: “tidak ada jalan bagi kalian untuk (datang) dari arah sini, sungguh orang ini membaca surat Al-Mulk –ketika didunia-....!!” Maka Ibnu Mas’ud berkata lagi: Surat Tabarok adalah penghalang dari siksa kubur. (shahih, HR Abdurrozzaq dalam Mushannaf (6024), Thobroni (8650))
Syeikh Syu’aib Al-Arna’ut -Rahimahullah- dalam hasyiyah “shahih ibnu Hibban ((3/68))) berkata: perkataan seperti (Ibnu Mas'ud) ini tidak bisa dikatakan sebagai pendapat/ro’yu ibnu Mas’ud semata, sehingga hukumnya sudah pasti disandarkan (marfu’) kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.