Allah

Sabtu, 26 Januari 2019

⛔ Penjelasan Tentang Durhaka Kepada Orang Tua ❌


---Bagian Keempat---

🌻 Alhamdulillah, pada tulisan sebelumnya telah kami sebutkan bentuk-bentuk durhaka kepada orang tua.

✅ Dan pada kesempatan ini, kami akan sebutkan beberapa sebab yang mendorong anak untuk durhaka kepada orang tuanya.

▶ Dan di antara sebab-sebab tersebut adalah:

1⃣ Minimnya ilmu agama yang dimiliki orang tua, sehingga tidak mengajarkan ilmu agama kepada anaknya.

⏩ Dan begitu pula, anak tidak belajar ilmu agama, sehingga dalam keadaan ini memungkinkan bagi anak untuk durhaka kepada orang tuanya. Karena ilmu syariat merupakan sarana untuk mendapatkan akhlak mulia (di antaranya, berbuat baik kepada orang tua) dan meninggalkan akhlak yang jelek (seperti, durhaka kepada orang tua).

📚 Berkata Ibnul Qayyim Rahimahullah,

فأصل كل خير: هو العلم والعدل، وأصل كل شر: هو الجهل والظلم.

"Asas dan dasar (munculnya) segala kebaikan adalah ilmu syar`i dan keadilan. Sedangkan asas (munculnya) segala kejelekan adalah kebodohan terhadapnya dan kedhaliman."
📕 (Lihat : Ighatsatul Lahfan, 2/137)

↘ Dan tatkala bapak dan ibu mengajarkan ilmu agama kepada anaknya, maka dengan sebab itu anak akan memperlakukan orang tuanya sebagaimana apa yang diinginkan oleh Allah Subhaanahu wata`ala dan rasul-Nya.

2⃣ Pendidikan yang salah di waktu kecil, di mana orang tua hanya mengajarkan ilmu dunia saja kepada anaknya, sehingga kebanyakan dari mereka menjadi durhaka karena kebodohan tentang ilmu agama.

🔍 Dan apabila kita mau berpikir, apa manfaatnya seorang anak menjadi menteri, gubernur, pengusaha yang kaya raya, tetapi durhaka kepada orang tuanya? Bahkan, sebagian anak tega menitipkan orang tuanya di panti jompo karena malu diketahui orang lain, bahwa orang tuanya berpenampilan biasa dan sederhana.

💡 Lihatlah pengaruh pendidikan yang benar pada seorang anak dalam kisah berikut.

📚 Berkata Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu kepada ibunya,

ﺭﺣﻤﻚ اﻟﻠﻪ ﺭﺑﻴﺘﻨﻲ ﺻﻐﻴﺮا، ﻓﺘﻘﻮﻝ ﻳﺎ ﺑﻨﻲ ﻭﺃﻧﺖ ﻓﺠﺰاﻙ اﻟﻠﻪ ﺧﻴﺮا ﻭﺭﺿﻲ ﻋﻨﻚ ﻛﻤﺎ ﺑﺮﺭﺗﻨﻲ ﻛﺒﻴﺮا

"Semoga Allah Subhaanahu wata`ala memberikan rahmat dan kasih sayang kepadamu sebagaimana engkau mendidikku di waktu kecil. Lalu ibunya berkata, "Wahai anakku, semoga Allah Subhaanahu wata`ala memberikan balasan berupa kebaikan dan keridhaan Allah ta`ala kepadamu sebagaimama engkau berbuat baik di masa tuaku."
📘 (Diriwayatkan Imam Bukhari dalam Adabul Mufrad, 14 dan dihasankan Albani)

➡ Dan bisa dikatakan, bahwa hampir semua anak yang tidak dididik dengan ilmu agama tidak mendoakan kebaikan kepada orang tuanya, baik di masa hidup mereka maupun setelah wafatnya.

3⃣ Perlakuan orang tua yang tidak adil kepada anak-anaknya.

➡ Oleh karena itu, Rasulullah Shallallahu `alaihi wasallam telah melarang orang tua untuk melebihkan pemberian kepada salah seorang anak dikarenakan anak tersebut lebih diutamakan dari lainnya.

📚 Sebagaimana hadis Nu`man bin Basyir Radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu `alaihi wasallam berkata kepada bapaknya Nu`man (yaitu, Basyir) saat ingin memberikan kepada Nu`man sesuatu yang tidak diberikan kepada saudara-saudaranya,

ﺃﻳﺴﺮﻙ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻧﻮا ﺇﻟﻴﻚ ﻓﻲ اﻟﺒﺮ ﺳﻮاء؟» ﻗﺎﻝ: ﺑﻠﻰ، ﻗﺎﻝ: «ﻓﻼ ﺇﺫا»

"Apakah anda senang jika semua anak-anakmu sama-sama berbuat kepadamu (yaitu, sebagiannya tidak durhaka padamu). Maka bapaknya berkata, "Iya." Maka Rasulullah Shallallahu `alaihi wasallam berkata, "Kalau begitu janganlah melebihkan pemberian kepada salah satu dari mereka."
📘 (Diriwayatkan Imam Muslim, 1623)

🎁 Adapun pemberian sesuai kebutuhan, maka tidak mengapa salah satu dari mereka diberikan harta atau dilebihkan dari lainnya.

👕 Misalnya, si anak butuh pakaian seharga Rp.200.000,- sedangkan adiknya hanya membutuhkan pakaian dengan harga Rp.100.000,-maka dalam hal ini tidak mengapa.

💊 Begitu pula jika seseorang anak butuh uang untuk berobat, sedangkan lainnya tidak.

4⃣ Bapak durhaka kepada kedua orang tuanya.

🚫 Sebagian bapak durhaka kepada orang tuanya, maka tidak heran jika suatu saat anaknya pun akan durhaka pula kepadanya. Karena anak biasanya meniru perbuatan orang tuanya.

🚫 Di samping itu, terkadang seseorang dibalas dengan perbuatan yang semisal dari perbuatannya.

📚 Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah,

ﻓﺈﻥ اﻟﺠﺰاء ﻣﻦ ﺟﻨﺲ اﻟﻌﻤﻞ ﻭﻛﻤﺎ ﺗﺪﻳﻦ ﺗﺪاﻥ

"Dan suatu perbuatan akan dibalas sesuai dengan jenis perbuatan tersebut sebagaimana anda perlakukan orang lain, maka anda akan diperlakukan pula seperti itu."
📕 (Lihat : Fatawa, 15/319)

5⃣ Anak bergaul dengan teman yang rusak akhlaknya.

🔖 Karena biasanya seseorang akan melakukan perbuatan yang sama dengan teman dekatnya.

📚 Sebagaimana hadis Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu `alaihi wasallam bersabda,

الرجل على دين خليله، فلينظر أحدكم من يخالل

"Seseorang akan terpengaruh pada agama teman karib/akrabnya, maka hendaknya memperhatikan (apakah bagus agamanya atau tidak) orang yang dia jadikan teman akrab."
📘 (Diriwayatkan Tirmidzi no. 2378 dan dihasankan Albani)

🔎 Maka hendaknya kita perhatikan teman akrab anak kita agar tidak terpengaruh dengan temannya yang perbuatannya jelek.

Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar